Kemarin Sea Games XXVI di Indonesia sudah selesai, pesta penutupan sudah digelar, para tamu pun sudah kembali ke negaranya masing-masing. Juara umum yang diidamkan pun sudah diraih setelah 14 tahun lamanya Indonesia terpuruk. Total medali emas yang diperoleh para atlet Indonesia pun jumlahnya fantastis 182 emas. Namun, tanpa bermaksud mengecilkan perjuangan para atlet cabang olahraga yang lain, sayang emas dari cabang sepakbola masih belum dapat diraih.
Senin malam 21 November 2011 pertandingan final sepakbola Sea Games antara Indonesia vs Malaysia berakhir dengan kemenangan Malaysia melalui adu tendangan penalti dengan skor akhir 4-3 (1-1). Saya yakin seluruh rakyat Indonesia pasti merasa sedih. Satu hal yang paling saya sukai dari penampilan tim Garuda Muda adalah semangat juangnya yang tinggi, tidak menyerah pada kelelahan yang teramat sangat.
Pertandingan semi final melawan Vietnam memang sangat melelahkan. Bermain dalam tempo yang sangat tinggi Garuda Muda berhasil mengalahkan Vietnam dengan skor 2-0. Semangat Garuda Muda yang ingin mempersembahkan yang terbaik untuk negara sangat terlihat dari permainan mereka yang atraktif. Sayangnya waktu istirahat yang tersedia setelah pertandingan tersebut sangat minim, hanya 2 hari.
Walaupun pada awalnya saya dan suami sangat yakin Garuda muda bisa memenangkan pertandingan final melawan Malaysia, namun waktu melihat pertandingan perebutan tempat ketiga antara Vietnam dan Myanmar terbersit sedikit rasa pesimis (Vietnam kalah 0-1 dari Myanmar). Rasa optimis saya kembali muncul saat awal babak pertama Garuda Muda bermain cantik hingga menghasilkan 1 gol di menit ke-5 yang dicetak oleh Gunawan D.C. Pertengahan babak pertama Garuda Muda mulai terlihat kelelahan hingga akhirnya gawang Kurnia Meiga kebobolan pada manit ke-35. Sempat ketar-ketir saat akhir babak pertama permainan Garuda Muda mulai bertahan dan pemain belakangnya sering salah komunikasi.
Babak ke-2 makin membuat saya khawatir. Permainan Garuda muda yang under performe dan lebih sering bertahan menjadikan permainan didikte Malaysia, beruntung para pemain masih fokus walaupun terlihat jelas dari gesture para pemain yang sangat kelelahan. Pergantian pemain sedikit memberi angin segar pada tim, sayangnya Garuda Muda tidak berhasil menambah gol. Rasa optimis saya dan suami mulai bangkit saat menyaksikan permainan Garuda Muda di babak perpanjangan waktu. Pemain Malaysia yang mulai kelelahan akhirnya bermain bertahan. Banyak peluang tercipta, sayangnya tidak berhasil menjadi gol (damn, kiper Malaysia hebat banget). Dan pertandingan harus diselesaikan dengan adu tendangan penalti. Hasilnya Garuda Muda kalah.
Tapi bagi saya dan suami, juga mungkin seluruh rakyat Indonesia, Garuda Muda tetap tim terbaik yang pernah dimiliki Indonesia. Kami sangat berharap banyak bahwa tim ini akan semakin hebat di tahun2 yang akan datang. Banyak PR yang harus dilakukan PSSI untuk mempertahankan performa mereka. Mulai dari pembinaan para junior mereka, latih tanding dengan tim2 hebat (kalau perlu latih tanding ke Jazirah arab atau Eropa untuk melatih mental bertanding mereka), juga latihan fisik untuk meningkatkan stamina. Jangan mengharapkan hasil yang hebat dalam waktu cepat karena yang bisa dibuat instan itu cuma kopi dan mie (tau dong kelas mie instan dan kopi instan?).
Olahraga seharusnya bisa menjadi alat pemersatu bangsa. Jadi jangan jadikan organisasi olahraga sebagai alat politik lagi.
Tetap semangat Atlet Indonesia, beri target lebih tinggi lagi untuk diri kalian sendiri.
Tetap semangat Garuda Muda, jadilah kebanggaan bagi negara.
Tetap semangat rakyat Indonesia, kita bisa menjadi bangsa yang besar dan mandiri.
Tetap semangat semuanya!!!
Senin malam 21 November 2011 pertandingan final sepakbola Sea Games antara Indonesia vs Malaysia berakhir dengan kemenangan Malaysia melalui adu tendangan penalti dengan skor akhir 4-3 (1-1). Saya yakin seluruh rakyat Indonesia pasti merasa sedih. Satu hal yang paling saya sukai dari penampilan tim Garuda Muda adalah semangat juangnya yang tinggi, tidak menyerah pada kelelahan yang teramat sangat.
Pertandingan semi final melawan Vietnam memang sangat melelahkan. Bermain dalam tempo yang sangat tinggi Garuda Muda berhasil mengalahkan Vietnam dengan skor 2-0. Semangat Garuda Muda yang ingin mempersembahkan yang terbaik untuk negara sangat terlihat dari permainan mereka yang atraktif. Sayangnya waktu istirahat yang tersedia setelah pertandingan tersebut sangat minim, hanya 2 hari.
Walaupun pada awalnya saya dan suami sangat yakin Garuda muda bisa memenangkan pertandingan final melawan Malaysia, namun waktu melihat pertandingan perebutan tempat ketiga antara Vietnam dan Myanmar terbersit sedikit rasa pesimis (Vietnam kalah 0-1 dari Myanmar). Rasa optimis saya kembali muncul saat awal babak pertama Garuda Muda bermain cantik hingga menghasilkan 1 gol di menit ke-5 yang dicetak oleh Gunawan D.C. Pertengahan babak pertama Garuda Muda mulai terlihat kelelahan hingga akhirnya gawang Kurnia Meiga kebobolan pada manit ke-35. Sempat ketar-ketir saat akhir babak pertama permainan Garuda Muda mulai bertahan dan pemain belakangnya sering salah komunikasi.
Babak ke-2 makin membuat saya khawatir. Permainan Garuda muda yang under performe dan lebih sering bertahan menjadikan permainan didikte Malaysia, beruntung para pemain masih fokus walaupun terlihat jelas dari gesture para pemain yang sangat kelelahan. Pergantian pemain sedikit memberi angin segar pada tim, sayangnya Garuda Muda tidak berhasil menambah gol. Rasa optimis saya dan suami mulai bangkit saat menyaksikan permainan Garuda Muda di babak perpanjangan waktu. Pemain Malaysia yang mulai kelelahan akhirnya bermain bertahan. Banyak peluang tercipta, sayangnya tidak berhasil menjadi gol (damn, kiper Malaysia hebat banget). Dan pertandingan harus diselesaikan dengan adu tendangan penalti. Hasilnya Garuda Muda kalah.
Tapi bagi saya dan suami, juga mungkin seluruh rakyat Indonesia, Garuda Muda tetap tim terbaik yang pernah dimiliki Indonesia. Kami sangat berharap banyak bahwa tim ini akan semakin hebat di tahun2 yang akan datang. Banyak PR yang harus dilakukan PSSI untuk mempertahankan performa mereka. Mulai dari pembinaan para junior mereka, latih tanding dengan tim2 hebat (kalau perlu latih tanding ke Jazirah arab atau Eropa untuk melatih mental bertanding mereka), juga latihan fisik untuk meningkatkan stamina. Jangan mengharapkan hasil yang hebat dalam waktu cepat karena yang bisa dibuat instan itu cuma kopi dan mie (tau dong kelas mie instan dan kopi instan?).
Olahraga seharusnya bisa menjadi alat pemersatu bangsa. Jadi jangan jadikan organisasi olahraga sebagai alat politik lagi.
Tetap semangat Atlet Indonesia, beri target lebih tinggi lagi untuk diri kalian sendiri.
Tetap semangat Garuda Muda, jadilah kebanggaan bagi negara.
Tetap semangat rakyat Indonesia, kita bisa menjadi bangsa yang besar dan mandiri.
Tetap semangat semuanya!!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar